Salam Don Danang
 

Don Danang seorang mantan wartawan yang terdampar di dunia blog. Ia tak punya kelebihan selain menulis dan fotografi. Katanya blog ini berisi semua pikiran gila dan kreatifnya. Benar atau tidak? Cek saja sendiri. Selamat menikmati...

Profil Lengkap Don Danang

  Hubungi Don Danang
 

sayadanang@yahoo.com
Friendster Don Danang
Facebook Don Danang
Multiply Don Danang

  Usik Don Danang
 
  Coretan Don Danang
 
  Arsip Don Danang
 
  Cibir Don Danang
 



  Kawan Don Danang
 




  Plurk Don Danang
 
  Rumah Don Danang
 

6.30.2008

Kucing Selebritas

Beginilah kalo mau posting tapi gak bikin konsep dulu. Guah jadi bingung mau mulai dengan kalimat pembuka apa. :ayokona: Gundah gulana melanda, pikiran galau, dan susah buang air besar adalah beberapa hal kecil yang guah alami sebelum posting ini. :hilo:

Eniwei, Jumat (27/6) lalu di sekitar rumah guah kedatangan makluk asing. Invasi dari dunia binatang merajalela. Mereka menjajah ketenangan dan harmonisasi yang sebelumnya sudah terbina dengan baik di sekitar rumah guah. Tetanga pun histeris dibuatnya. *halah hiperbola* :takot:

Mereka bukan alien, bukan pula supermen, mereka adalah megalomen. :puppyeyes: heheh. Bukan, mahluk yang guah maksud ini punya ciri berbulu, berkaki empat, berekor, sejenis mamalia, dan punya nilai jual yang tinggi. Ya, mahluk itu adalah KUCING PERSIA.

Jadi Don Danang punya kucing sekarang?:please:

:ahaha: dengan sangat menyesal guah jawab tidak. Guah tak dapat restu dari orang tua untuk menganiaya memelihara kucing. Kata mereka, ntar rumahnya jadi bauk kucing (yaiyalah masa bauk anjing). Berikut petikan percakapan antara anak dan orang tua yang mempersoalkan kucing.

Don Danang: Ma ada kucing perisa 4 biji tuh gratis. Mau satu gak?
Bunda: Kucing persia kayak apa sih?
Don Danang: hmmmm... Kucing persia itu kayak kucing. Ada bulunya, trus dia bisa makan sama minum. Gitu deh. Pokoknya lucu. Harganya aja bisa 3 jutaan satu kucing. *menjawab dengan penuh percaya diri*
Bunda: Biasanya kalo kucingnya mahal biaya ngerawatnya juga mahal. Nggak usah ah, ntar rumahnya jadi bau kucing. *membalas dengan penuh perhitungan*
Don Danang: .....

Akhirnya KUCING PERSIA itu tak jadi singgah di rumah guah. Palu godam hakim kucing memvonis keempat KUCING PERSIA itu bermukim di rumah lain. Dua sahabat guah Bintang dan Kiki masing-masing kebagian 1 kucing. Mereka masih tinggal di sekitar rumah guah. Dan berikut profil 2 kucing malang itu.:inis:

TRIVIA: Teman guah itu kebanyakan nonton infotaiment. Jadi jangan heran kalo nama kucing di bawah ini cukup Anda kenal.


Nama: Cathy
Nama lengkap: Cathy Sharon
Jenis kelamin: wedok (betina)
Profesi: presenter, pemain ekstravaganza, dan mantan VJ MTP (Meong Telepision)
Hobi: berenang, bicara pake bahasa Prancis kucing
Status: Single (baru putus dari Eno kucing band bukan Eno Netral)
Cita-cita: menjadi VJ MTP Asia Pasifik


Nama: Gendis
Nama lengkap: Gendis Triatmojo
Jenis kelamin: wedok (betina)
Profesi: tak terdeteksi. Kucing ini jadi terkenal karena cucu dari mantan presiden kucing di era orde baru.
Hobi: shopping
Status: baru menikah dengan kucing garong
Cita-cita: menjadi trensetter seperti Paris Hilton (kucing tentunya)

Itulah profil 2 kucing malang di sekitar rumah guah. Dua ekor sisanya dikasihkan ke orang yang guah tak kenal sama sekali.

Oke... mari teman-teman kita berdoa untuk keselamatan dua KUCING PERSIA itu. Semoga mereka bisa selamat di tangan teman-teman guah. Berdoa mulai :lamagawa:*komat-kamit-komat-kamit-komat-kamit.......selesai


Oia guah menemukan sesuatu yang unik di salah satu foto friendster teman. Ini dia:


Dijamin puasssssssssssss

Penasaran sama tempat ini? Sama guah juga. Kapan-kapan guah bakal mampir ke situ. Heheheh:devilishgrin:

Label:

6.25.2008

Bacalah

Guah seperti dikejar-kejar deadline saat harus me-review buku Maling of Kolor buatan Roy Saputra. Soalnya beberapa teman blogger sudah ada yang review duluan. Ini guah persembahkan resensi buku The Maling of kolor dengan aktual, tajam dan terpercaya (kek liputan 6 aja).

Kalo teman blogger atau kerabatnya ada yang kerja di media cetak boleh resensi guah ini dipublikasikan. Heheheh. Terima Kasih.

Terusik Kolor


Judul: The Maling of Kolor: Sebuah Komedi Pencurian Bodoh
Penulis: Roy Saputra
Penerbit: Bukune

Penerbit Bukune biasanya identik dengan buku komedi yang ber-genre Personal Literature atau yang mereka sering sebut dengan Pelit. Seperti halnya buku Babi Ngesot: Datang tak Diundang Pulang tak berkutang (Raditya Dika), Muka Marketplace (Aca), Supermiring Family (Febi), sampai Cado-cado (Ferdiriva Hamzah). Tapi melalui buku The Maling of Kolor karya Roy Saputra, Bukune banting stir. Inilah buku fiksi komedi pertama yang ditelurkan Bukune (koreksi saya kalau salah).

Ternyata sebuah kolor atau celana dalam bisa menjadi konflik yang menarik untuk diangkat. Tak percaya? Buka saja halaman per halaman The Maling of Kolor. Pembaca bakal menemukan plot yang lambat di halaman awal. Tapi itu bukan masalah besar. Karena kita memang diajak untuk menikmati buku ini. Korelasi tiap bab pun dibuat sedemikian rupa agar cerita dibaca tak melompat. Dan itu berhasil dibuat dengan baik.

Saya pikir klimaks buku ini terdapat di halaman tengah, Ya itu memang benar. Tapi setelah itu pembaca diajak turun kembali dari puncak dan menikmati petualangan trio lakon utama: Bang Yanto, Cuplis, dan Ujang.

Jangan kaget jika pembaca tak dibuat tertawa lepas dengan humor di buku ini. Bisa jadi selera humor Anda terlalu tinggi atau Anda memang kritis menanggapi humor yang ada. Buku ini memang fiksi tapi komedi yang ada di buat sewajar mungkin agar kesan komedi yang dibuat-buat tidak ada. Boleh lah buku ini fiksi tapi komedi dibuat tetap memperhatikan kewajaran. Good job.

Tema pertemanan sangat mengigit di sini. Ada beberapa bab yang menunjukkan kesetiawakanan diantara lakon utama. Setidaknya ada 3 bab. Kadang bisa membuat pembaca bergetar tapi jangan dibawa terlalu serius. Bisa-bisa Anda menilai Si Penulis gay. Hahah. That what friends are for seperti lagu yang dipopulerkan oleh Gladys Knight, Elton John, dan Stevie Wonder. Apa arti sahabat buat Anda? Silakan cari sendiri.

Saya juga suka dengan nama artis punggawa ’80-an yang muncul di sini. Bisa saja, kalau perlu ditambah kutipan lagu Pance Pondaah yang: Demi engkau dan si buah hati aku rela berbuat begini, atau Rhoma Irama dari lagu Judi. Ah, itu cuma pikiran iseng saya saja tak usah ditanggapi.

Ada beberapa detail kecil yang membuat saya sedikit terusik. Pertama, percakapan tiga lakon utama kadang terlalu intelek untuk profesi yang mereka anut. Kedua, di mana istri Bang Yanto saat adegan kejar-kejaran. Aha. Tapi itu semua bisa ter-cover dengan baik.

Selamat untuk Roy Saputra yang sudah memberikan standar yang layak untuk penulisan fiksi komedi. Semoga penulis-penulis fiksi komedi yang bakal muncul setelah ini bisa memberikan karya yang lebih lagi. Anda tertantang membuat fiksi komedi? Saya sih iya. Well done Roy. Four thumbs up.

Oia, satu lagi kesan saya membaca buku ini “ANJRIT!” seperti kata penutup dari buku yang awalnya bakal diberi tajuk Kancut ini. Enjoy this fun read. Danang Wibowo

Udah ah segini ajah. Sebenernya guah mau nambahin review album Coldplay yang baru tapi karena keterbatasan halaman (cae bahasanya) guah cukupkan sampai sini. Hehehhe.

Label:

6.20.2008

All You Need is Love

Jumat (20/6) pagi, gak seperti biasanya bokap menanyakan suatu hal yang menarik ke gue.

"Nang di koleksi lagu kamu ada The Beatles gak?" tanya bokap.

"Ada tapi gak banyak," kata gue.

Bokap pun melihat koleksi MP3 gue yang mencapi 30 giga byte di iTunes. Album Beatles yang gue punya cuma Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band. Bokap yang tertarik langsung nyuruh gue bakar di tong sampah ke CD. Bokap mau denger di mana nih?

Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band: Dimanakah Don Danang?

Seminggu sebelumnya good girl minta ke gue film Across The Universe. Kebetulan gue punya. Ini film musikal yang sukses buat gue tertidur lelap. Good girl rupanya penasaran lantaran yang main film ini diwawancara sama Oprah (So What?).

Trivia: Semua nama yang muncul di film Across The Universe diambil dari lirik lagu The Beatles. Dan Soundtrack film ini semuanya cover version lagu The Beatles. Info tambahan: Bono (U2) main di film ini.

Cover DVD Across the Universe: Romatis bukan?

Gara-gara The Beatles, gue jadi ingat sama film terakhir yang buat gue menangis bawang bombay: I Am Sam. Yang main Sean Penn, Michelle Pfeiffer, sama Dakota Fanning. Two Thumbs up lah pokoknya buat film ini. Oia Soundtack-nya juga cover version lagu The Beatles. Keren...

Cover DVD I Am Sam: Qoute yang menarik: Pro Bono.

Jumat (20/6) malam tepat jam 8, bokap nonton Metro TV. Biasanya jam segitu ada acara Live from Abbey Road. Menurut hemat gue nama Abbey Road jadi tenar karena dipakai buat judul album The Beatles (gak tau yang keberapa). Tau tidak? Di Live from Abbey Road, The Good, the Bad & the Queen (nama satu band) pernah main. KUUULLLL

Cover album Abbey Road: Don Danang paling belakang. Gak ke foto.


The Good, the bad & the Queen: Berdiri: Tony Allen (ex The Verve), Simon Tong (lupa nama band-nya), Paul Simonon (ex The Clash). Duduk: Damon Albarn (Blur, Gorillaz)

Masih The Beatles, band Ini menginspirasi klub sepakbola favorit gue. Entah kenapa gue jadi suka Liverpool FC akhir-akhir ini . Yep Liverpool adalah kota kelahiran The Beatles.

Liverpool FC: You'll Never Walk Alone.

Film The Beatles inilah yang buat gue terbahak-bahak nontonnya. Gue jadi inget acara di salah satu klub underground di Jakarta nih, PARC namanya. Tau?

A Hard Days Night: Ada yang punya tidak film ini?

Dan ini dia The Fabolous Four itu:

Searah jarum jam: John Lennon, Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison.

So, All You Need is Love. Love, love, and love to make world peace.

Postingan berikutnya: Review buku The Maling of Kolor.

Label:

6.17.2008

Sentress, Cenat-cenut

Tiga hari gue bolak-balik ke Gramedia. Sabtu, Minggu, dan Senin. Ngapain sih Don? Rencananya mau beli bukunya Roy Saputra yang Maling of Kolor. Tapi apa daya buku itu belum nongol juga di katalog. Kata temen gue masih 1 minggu lagi keluarnya.

Dua hari bolak-balik dan tak membawa buku apapun ke rumah, nyokap mulai curigation (curiga). Beneran gak sih ini anak pergi ke Gramedia? Apa jangan-jangan pergi jalan sama Good Girl? Akhirnya hari ketiga gue meyakinkan nyokap dengan membawa buku beneran. Buku yang gue beli adalah. Jeng-jeng-jeng:


Judul: The Old Man and The Sea (baca: Aquaman kelamaan di laut sampe tua, nangkep ikan marlin gak dapet-dapet. Cucian deh lo)
Penulis: Ernest Hemingway

Gaya yah beli buku Hemingway? Gak koq, biar dibilang intelek aja. Tadinya malah mau beli buku Sigmund Freud. Tapi gak jadi. Belum siap bacanya *bilang aja gak punya duit*. Huehhehehe….

Eniwei, rencana mau beli Maling of Kolor selalu tertunda. Kalau menurut web-nya Bukune, ituh buku keluar tanggal 13. Tapi sampai sekarang belum nongol juga di Bogor. Apa kota gue ini pedalaman? Hmmmm, gue coba cek di komputer Gramed (gak tau namanya), gue klik pengarang dan ketik Nicolas Roy Saputra, ternyata ada buku yang dimaksud. Tapi stoknya kosong. Huh

Tadinya sih mau tanya sama mba-mba yang jaga. Tapi gue urungkan niat baik itu. Takut terjadi salah penafsiran seperti ini:

Gue: Mba Maling of Kolor ada gak?
Mba2: Maling of Kolor? Emangnya kolornya di maling ya mas?
Gue: heh?
Mba2: Di sini toko buku mas. Kalo mau cari kolor di tempat celana dalem aja. Kalo cari maling kolor ke kantor polisi aja.
Gue: heh?
Mba2: Jangan-jangan mas ini maling jemuran yah?

Oke Roy, Judul buku lu itu menyesatkan. Nggak ada judul yang lebih bagus apa!!!??

Oia, karena bukunya Si Roy gak ada, gue sempetin baca Catatan Dodol Calon Dokter (cado-cado), karya Ferdiriva Hamzah. Kategorinya personal literature (pelit). Dan gue baru baca 3 bab aja. *gak modal. Bisanya baca gratis*

Ceritanya lucu, menghibur, dan ada istilah kedokterannya (yaiyalah). Tapi gue gak perhatikan cerita secara keseluruhan. Gue menaruh perhatian sama cara menulis pelit versi Bukune. Tentunya juga memperhatikan kondisi sekitar. Siapa tahu ada yang kiyut-kiyut lewat. Hehehhe….

Ternyata ada. Pas sedang konsentrasi membaca Cado-Cado ada seorang wanita kiyut mirip MIHIRO yang ditemani ibunya sedang mencari buku. Si Ibu yang kelihatan lelah lantaran muterin satu Gramedia duduk di sebelah gue.

“Eh ini apa cado-cado. Kayaknya lucu. Coba kamu liat ini,” bilang si ibu sama anak perempuannya yang kiyut itu.

Si anak perempuan yang kiyut itu melihat sekilas buku cado-cado. Gue yang emang lagi baca Cado-cado di sebelah Ibunya sambil mesam-mesem tetap mendengarkan perbincanangan mereka.

“Ah mama itu mah gak lucu. Mau yang lucu? Yang ini nih mah,” kata anak perempuan yang kiyut itu sambil mengambil buku Raditya Dika yang Kambing Jantan.

“ALAMAK!! MAMPUS TUH IBU,” batin gue menjerit.

Si Ibu langsung membaca sinopsis di belakang buku Kambing Jantan. Dia Sepertinya menunjuk kata “diusap pake kolor”. Dan Si Ibu itu tersenyum.

“Tuh lucu kan? Mama mau gak? Aku ambil kalo mau,” kata Si Anak perempuan yang kiyut itu.

“Gak usah ah. Mama ntar jadi gila.”

Tuh kan bukunya Radit emang bahaya buat orang tua. Hahahhahahha

Sampe di rumah, gue coba membuka kembali draft buku yang sempet gue tulis. Baru 40 halaman dan 5 bab. Sedikit sekali bukan?. Minimal gue harus menulis 1 bab itu 10 halaman. Dan minimal halaman yang harus gue tulis adalah 80. Masih kurang banyakkkkkkk.

Gue coba mengembangkan satu cerita malam itu. WALAH!! Baru satu bab MATA MULAI JERENG. Liat bab 2, OTAK GUE KRAM. Liat bab 3, MENCRET-MENCRET. Di mana harus mulai mengembangkannya ceritanya!!?? SENTRESS. Belum lagi gue harus menulis skripsi untuk masa depan gue. Alhamdulilah skripsi itu udah kelar. Dan gue menulis 3 bab, 33 halaman saja. *Huekkk mau muntah*

SENTRES dan kepala CENAT-CENUT gue coba cari udara segar malam-malam. Keliling komplek jam 12 seperti yang dilakukan Aluna. Tanpa bawa handphone dan hanya ditemani MP3 player, gue memutar lagu-lagu Kings of Covenience dari album Quiet is the New Loud. AND IT WORKS. Menenangkan otak dan memberikan Inspirasi. Jadi pengen buang air nih….


Buang Air di belakang Istana Bogor. PLUNG PLUNG. Semoga Ilfil sama gue. Huehehehhe

YEP, Don Danang pun semangat menulis lagi. Skripsi dan buku here I come...

Doaken saya yahhh......

CIATTTTTTTTT *gubrak nyusruk ke got*

======
==UPDATE========
Selain sepakbola Do
n Danang juga suka basket.


Selamat atas keberhasilan Boston Celtics menjadi Juara NBA tahun ini. Di final, Celtis mengalahkan LA Lakers 4-2. Juara untuk keberapa kali kah Celtics? Gue lupa. Well Done Doc Rivers (Pelatih Celtics) .


Kevin Garnett (kiri), Ray Allen (tengah), & Paul Pierce (kanan): Trio yang memberikan perubahan pada permainan Celtics. Good Job.

Label:

6.12.2008

Precious Time

Bagi-bagi foto Kebun Raya Bogor aja. Cihuy

Dan hasil foto pun seperti di bawah ini. Perhatian: tidak ada foto narsis. Gue tau teman-teman males liat kita bertiga foto-foto. Lebih baik gue kasi foto kondisi Kebun Raya Bogor saat ini. Selamat menikmati.


Ada good girl sama Raga di situ. Silau man...


Puun apa ini? Gak tau.


Dahan puun mirip kaki orang.


Jadi inget film Big Fish.


Ini lahan kaktus. PANAS!!


Kiri kanan puun rindang berusia ratusan tahun.


Bagian paling lapang dari kebun raya. Enak buat pacaran.


Sambil duduk, foto pemandangan di depan.


Belajar jadi fotografer 1.


Belajar jadi fotografer 2.


Puunnya besar-besar.


Jembatan curhat. Uhuy..


Katanya puun terbesar di Kebun Raya. Good girl dan Raga pun terkagum-kagum.


Puunnya tegak banget.


Halaman belakang Istana Bogor. Berenang yuuk.


Don Danang yang moto. Kek poto priweding. Bagus tak?

Narsis dikit ahhh. Hihi

Siapa yang moto?

P.S
*Semua foto diambil pakai
pocket digital camera. Hasilnya nggak kalah kan sama SLR?
*Semua foto sudah mengalami proses
retouch.
*Kalau berniat menggunakan foto-foto ini harap minta ijin D
on Danang.
*Terima kasih.

MAU TAMBAH FOTONYA?

Label:

6.10.2008

Home Sweet Home

Hohoho Don Danang punya rumah baru. Senangnya hati ini. Terima kasih banyak buat Emon yang sudah bersedia meluangkan waktunya membuat ini semua. I love u Emon. *hueek cuih cuih*

Kenapa sih Don koq blognya jadi gini?

Simpel aja. Semua yang ada di desain baru blog ini adalah yang Don Danang suka. Seperti:

1. Bart Simpson
Jiwa rebel Bart Simpson ada dalam diriku. Kebetulan gue ini memang sedikit Rebel. Tapi masih dalam batas wajar. Bart sengaja gue kasi baju mafia. Pasalnya nama "Don" itu diadopsi dari Film The Godfather. Buat merepresentasikan The Godfather, Bart Simpson gue kasi baju mafia.

2. Font Don Danang (paling atas)
Font Don Danang yang paling atas itu namannya Berlian (kalo gak salah). Font itu kesannya rock and roll. Kebetulan gue suka musik rock. Jadi font itu jadi pilihan utama. Tentunya untuk mewakili jiwa rock and roll Don Danang.

3. Hitam Putih
Hitam putih, warna kesukaan gue sejak dulu. Dua warna ini mencerminkan perpaduan warna yang kontras bla bla bla. Filosofi sederhanya: hidup ini penuh dengan hitam dan putih. Pokoknya seperti itu. Teman-teman pasti mengerti. Nggak perlu dijelasin panjang lebar. Okeh...

4. Hijau
Warna hijau di pilih karena "good girl itu" suka warna hijau. Ini gue dedikasikan untuknya. Untungnya dia sukanya hijau dan bukan warna pink. Kalo pink...... barang tentu nggak bakal ada di blog ini. Hihii. I LOVE YOU GOOD GIRL.

Maaf rumah Don Danang masih berantakan. Terutama di sebelah kiri layar monitor Anda. Gue coba benerin sendiri itu bahasa keriting HTML tapi nggak ngerti *oon*. Gue bakal konsultasikan lagi dengan Emon biar rumah gue ini kelihatan lebih rapi dan necis. AHA!!

Udah gue konsultasikan. AHA!!

Suka nggak suka yang penting desain ini sudah merefleksikan Don Danang. Selamat menikmati yah.....

Bakal ganti desain lagi nggak Don?

Yep!! Gue bakal mengganti desain lagi. Tapi tidak dalam waktu dekat ini. Mungkin setelah beberapa tahun. Gue mau menikmati hasil karya Emon.

Best regard for Emon

*****
Blogger Indonesia saat ini udah punya forum baru. Namanya Rumah Blogger. Penasaran? Makanan seperti apa itu? Silakan cek saja. Gratis Koq.

Tujuan di buatnya forum blogger itu tak lain untuk mempersatukan blogger-blogger yang ada di nusantara. Banyak blogger daerah yang gue temui di Rumah Blogger. Entah kenapa, gue belum menemukan blogger dari Aceh, Makassar, dan Papua. Di mana gerangan mereka?

Lebih baik teman-teman berkunjung saja ke Rumah Blogger. Di sana bertanya apa saja pasti dijawab sama blogger yang lain. Jangan malu buat posting dan bertanya. Karena ada pepatah kuno bilang begini:

MALU BERTANYA SESAT DI JALAN. KEBANYAKKAN NANYA MEMALUKAN.

Sampai jumpa di Rumah Blogger.

*****

Selasa (10/5) Don Danang main ke Kebun Raya Bogor. Apa yang gue lakukan di sana? Tentu saja foto narsis najis.

Huuuuuuuuuuuu *dilempar telur, tomat busuk, sama batu kali*

Tenang-tenang foto narsis najis gak bakal banyak . Sebagai voyeur spoiler nih gue kasi 1 foto nan indah. Cerita gue di Kebun Raya bakal ada di postingan berikutnya.


Ngesot di halaman belakang rumah gue Istana Bogor.

Foto tambahan:


Good girl (kiri) & Don Danang (kanan). Bukan pamer sepatu.

WASPADALAH!! WASPADALAH!!

Label:

6.05.2008

Les Bahasa Inggris Itu...

Nyokap gue selalu wanti-wanti kalo masalah pendidikan anaknya. Asalkan anaknya itu sekolah dengan baik dan dia suka dengan pilihannya, nyokap selalu mendukung 100% dari segala aspek (gue rasa kebanyakan orang tua begini). Eniwei, I LUV U MOM.

Tentunya nyokap gue bijaksana juga. Dia pernah bilang gini: "mama gak mau nyekolahin S1 kamu (kakak dan gue) ke luar negeri. Kalo mau sekolah di luar cari beasiswa sendiri. Mama gak mau jauh dari kalian."

Yaelah Bunda bahasa Inggris aja masih belepotan. Cinta Laura aja kalah belepotannya. Nyokap gue sadar betul bahasa Inggris anakknya nggak ada yang bagus-bagus amat. Makannya dia santai-santai aja. Karena nggak mungkin juga anakknya yang ganteng dan cantik itu bisa lulus tes masuk universitas di luar negeri. hehe.

Rabu pagi, seorang teman ngajak gue ikut les TOEFL. Hoh??? Nyokap emang selalu nyuruh gue les TOEFL dari jaman kera masih nete. Ya udah gue minta persetujuan nyokap dolo. Ya, gue selalu minta restu nyokap dalam mengambil semua keputusan penting dalam hidup gue. termasuk dalam hal sepele seperti beli bakso. Hehe...

"Mama aku mau les TOEFL. Boleh gak?" kata gue.

"Sana ikut aja," nyokap menjawab dengan cuek.

"Trus?" timpal gue

"Trus apa? Minta bayarin? Kan tabungan kamu hasil kerja itu masih ada. Pake yang itu aja."

"Gak mau setengah setengah aja gitu?" pencicilan gue keluar.

"Ini kan buat keperluan kamu sendiri. Punya duit sendiri koq masih minta mamanya?"

Oke gue nyerah kalo nyokap udah ngomong begitu. Tak apa lah demi membahagiakan orang tua aku rela melakukan segalanya. Oke CUKUP sesi curhatnya.

Kamis (5/5) pagi gue meluncur ke salah satu pusat kurus bahasa Inggris. Depannya I, belakangnya P. Tiga huruf. Apa Itu??

Sebelum masuk kelas TOEFL, ada yang namanya prediction test. Serta merta gue harus ikut tes itu. Total soal 140. Listening structure, dan reading test harus gue lakonin. Gue pun harus berkutat kembali dengan yang namanya lembar jawaban, pensil 2B dan menghitamkan jawaban.

Lantaran laper berat, gue cuma coret-coret-dengan-cerdas aja ituh lembar jawaban. Gue selesai dalam waktu 2 jam 13 menit 56 detik (asli gue nggak ngitung). Dan hasilnya baru nonggol jam 5 sore. Oke...... telpon saja kalo begitu.

JAM 5 SORE

Tuuuut.... tuuuut.....tuttttt (bunyi dering telpon apa kentut?)

Wanita di seberang sana: Halo I*P selamat sore ada yang bisa dibantu
Don Danang: Halo, saya Danang yang ganteng tadi tes itu.
Wanita di seberang sana: (memotong pembicaraan) Oia mas Danang udah ada nih hasilnya
Don Danang: Berapa mba?
Wanita di seberang sana: *** (sensor. Yang pasti di atas 425 dan dibawah 500 sedikit. Oon bgt yah gue?)
Don Danang: berarti saya bisa ikut kelas dong? Kalo gitu saya mau bayar administrasinya langsung gimana?
Wanita di seberang sana: ya udah mas ke sini aja bla bla bla tut tut tut tut tut tut tut
Don Danang: Halo-halo-halo-halo Bandung *oalah koneksi XL jelek*

Yawes gue bergegas ke tempat kursus itu. Menyelesaikan segala tetek bengek administrasi, lipat sana lipat sini dan jadilah origami. Hahaha, Bukan itu maksudnya. Akhirnya gue pun merasakan lagi yang namanya kurus bahasa Inggris setelah 5 tahun. Senangnya hati ini.

Sampai di kelas gue merasa dunia ini sempit. Di situ gue ketemu teman SMP satu orang. Lalu, Celingak celinguk sekitar ada lagi dua orang teman SMA. Duduk di sebelah teman baru, ternyata dia temen kuliah sohib gue. Lengkap sudah.

Oia karena telat hampir setengah jam, konsekuensinya, gue harus memperkenalkan diri terlebih dahulu di hadapan 15 orang di kelas itu.

"Oke class we have new student here. And your name is?" kata guru yang ngajar.

"Hello class my name Danang but you can call me James Bond for short."

Huahahahhahahahahha satu kelas ketawa. Dan 3 orang yang kenal gue itu langsung buang muka dan merasa tidak mengenal mahluk hidup yang namanya DANANG. Mereka merasa malu dan hina dina punya temen seperti gue. Hehehe. Love u guys.

So, gue punya kegiatan baru sekarang. Doakan gue sukses yah. Sukses juga buat teman-teman semua.

SEMANGAT BELAJAR!!!!

*Buat mikey, mohon maaf tag-nya belum bisa gue posting. Tapi pasti bakalan gue posting. Okeh. Sabar ya...

*****
Don Danang sekeluarga turut berduka cita atas kepergian teman Don Danang tercinta AYUNDA. Gue baru dapet kabar kalo meninggalnya dia itu bukan karena sakit atau kecelakaan. Karena alasan yang nggak bisa gue beberkan di sini, jadi gue minta doa teman-teman saja. Semoga YUNDA bisa diterima di sisi-Nya. Dan buat keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan semoga diberi keikhlasan (termasuk gue). AMIN.

Postingan ini gue dedikasikan khusus buat AYUNDA. Gue dedikasikan juga sebuah lagu untukmu:

WILL YOU WAIT FOR ME
performed by Kavana

I need to talk with you again,
why did you go away,
All our time together, just feels like yesterday,
I never thought I'd seen,
a single day without you,
the things we take for granted,we can sometimes lose.
And if I promise not to feel this pain,
Will I see you again,
will I see you again.
Cos time will pass me by, may be I'll never learn to smile,
But i know I will make it through,
if you wait for me.
(won't you wait for me.)
And all the tears I cry,
no matter how I try.
They will never bring you home to me,
won't you wait for me in heaven.
Do you remember how it was,
when we never seemed to care.
The days went by so quickly,
cos I thought you'd always be there.
It's hard to let you go,
though I know that I must try.
I feel like I've been cheated,
cos we never said goodbye.
And if I promise not to feel this pain,
Will I see you again.
Cos I miss you so,
and I need to know,
Will you wait for me.

We Loved You YUNDA

Sampai jumpa di postingan berikutnya. Hohoho

Label:

6.01.2008

Temu Kangen

Jam 11 siang tepat saya berangkat dari rumah. Sabtu (31/5) tak seperti biasanya. Matahari saat itu tak bersinar beringas seperti hari sebelumnya. Rasanya lebih hangat (ada yang kencing sembarangan kayaknya). Sang mentari rupanya mulai jinak dan memberikan sinarnya pada bumi dengan intensitas sedikit rendah. Tetap saja, membuat badan saya bermandikan peluh juga. SIAL!

Walau matahari bersinar terik saya tetap datang ke Gramedia Depok. Pasalnya saya sudah janji dengan fans blogger lain untuk mengikuti Talkshow Raditya Dika di sana. Ya, kami berencana kopi darat untuk kali pertama di Depok.

Eniwei, biarkanlah matahari menggosongkon kulit saya. Kulit menghitam itu bakal membuat saya terlihat lebih laki-laki dan tidak manja. Tentunya terlihat sederhana juga. Toh sampai di rumah nanti saya bakal luluran. Tidak perlu takut kepanasan. He he he. Tidak!! Kalimat yang terakhir ini saya bohong. Saya tidak pernah luluran. Cuma mandi kembang 7 rupa.

Ah banyak basa-basi Don!!!

Talkshow Raditya Dika di Gramed Depok molor satu jam. Sebenarnya saya sudah wanti-wanti ke blogger lain saat conference di Yahoo Messenger hari sebelumnya. Mulai talkshow-nya itu jam 2. Tapi ada daya, mereka tidak percaya pada saya. Mereka lebih percaya Tuhan (yaiyalah). Tetap saja ngotot datang jam 1. Hasilnya: kami teripu. Saya tertipu dan orang tua saya tertipu juga (lho?). Habisnya di blog Radit ada dualisme informasi. Tapi tak apa lah. Demi Radit dan tertawa lepas saya rela tertipu.

Di Depok saya bertemu Benazio, Ridu, Aris dan Tyo Gaptek. Saya dan Tyo tak kaget dengan tampang masing-masing. Karena kami ini teman satu kampus. Rupanya seru sekali kopi darat itu. Bertemu dengan orang-orang baru dan nuansa baru. Tak disangka tak diduga.

“Ini yang namanya Don Danang? Koq beda sih? Foto lu jauh di blog,” begitulah kalimat yang saya tangkap dari Bena waktu pertama kali berjumpa. Rupanya dia shock melihat saya. He he he.

Raditya Dika muncul jam 2 tepat. Semua penggemarnya sudah menunggu dengan manis sejak satu jam yang lalu. Rupanya mereka juga tertipu. Diterawang satu kedipan mata, yang datang itu kebanyakan ABG (Angkatan Babe Gue). Kalau bisa di rata-rata sih, mereka itu pelajar SMP, SMA, atau mahasiswa semester awal. Ada juga sih anak SD yang datang ditemani orang tuanya. Kalau saya? Ah saya baru 17 tahun.

“Kamu kelas berapa de?" tanya Radit pada salah seorang anak di depannya.

“Kelas 4,” kata anak itu.

“Kelas 4? Ya Ampun. Ibu tolong ini selamatkan anaknya,” seru Radit.

Dan penonton pun terwawa. Ha ha ha.

Memang Raditya Dika itu rajanya konyol. Apapun lawakkan yang keluar dari mulutnya penonton pasti tertawa. Muka ditekuk-tekuk, teriak-teriak dengan nada anak kecil, sampe kayang di atas meja semuanya menghibur. “Liat-liat gila tuh Si Radit,” kata seorang wanita yang nonton di sebelah saya.

“Ya oloh apa yang gue lakukan pada negara ini.”

Itulah kata yang dilontarkan Raditya Dika saat melihat penontonnya kebanyakan adalah remaja-remaja tak berdosa. Dia sukses menebar racun pikiran. Ha ha ha.


Radit pas talkshow.
*Photo taken by Ridu

Selesai menyaksikan Si Kambing beraksi kami meninggalkan Gramedia Depok. Selanjutnya berlayar menuju ke tempat yang bernama Margo City. Margo City berada tepat di sebelah Gramedia. Kira-kira hanya berselang 50 meter. Oia sebelumnya kami bertemu Diana Bociel dan adiknya Gita. Kok Diana lebih kecil dari yang saya kira yah? Sedang adiknya terlihat lebih tinggi. Dunia yang aneh.

Jujur, ini kali pertama saya ke Margo City. Mau bilang ndeso silakan. Saya terima saja. Wong saya ini bukan asli Depok kok.

Melintasi di Margo City tak ada yang spesial buat saya. Semuanya terlihat biasa. Mungkin karena ada tempat lain yang lebih wah dari Margo City. Masuk dan belok kiri dari pintu utama, saya melihat desain mirip Cilandak Town Square. Di kiri kanan dipenuhi tempat makan. Saya merasa Déjà vu.

Entah kenapa dari sekian banyak tempat makan di Margo City, kami malah memilih berkumpul di Food Court. Tepatnya ada di lantai 2. Mungkin harga makanannya lebih terjangkau atau ada alasan lain yang membawa kami ke sana, saya tidak tahu. Makan nggak makan yang penting blogger kumpul, itulah moto hidup kami.

Saya pikir “lapangan makan” di Margo City itu sama seperti Pondok Indah Mall atau Senayan City. Ternyata beda. Jajaran makanan yang kami lihat di sana tak ada yang dikenal. Lantaran malas cari tempat lain kami terpaksa bercengkrama di situ.

Daripada diusir sama yang punya karena tak memesan apa-apa lebih baik beli minum. Pilihan yang bijak daripada diusir pelayan bukan?. Ada yang memesan d' crepes (Maap kalo salah tulis) untuk sekedar menganjal perut. Ada juga yang makan berat karena sudah kelaparan lantaran belum makan dari pagi (kasihansekali). Saya sendiri pesan lemon tea biar segar.

Berbincang-bincang saja membuat kami lelah. Lebih baik buat terobosan. Foto-foto jadi kegiatan lain yang mengasikkan.

Sebenarnya saya tahu para blogger itu rajanya narsis. Entah kenapa mereka tak mengeluarkan semua jurus narsisnya. Malu-malu kucing kalau kata banci. He he he.


Bergaya biasa. Padahal mau bergaya narsis.


Surat perjanjian alias absen. Ada sponsornya nih.
*Photo taken by Ridu

Jam sudah menunjukkan pukul 18.oo. Kami sudah terlalu lama kopi darat. Saatnya pamit dan melanjutkan pertualangan di malam minggu itu.

Kalau saya harus menghadiri birthday party seorang sahabat. Tapi sebelumnya saya harus berkumpul dan main futsal terlebih dahulu di tempat biasa.

Sesampainya di tempat domisili yakni Bogor, bergegas saya langsung ke tempat futsal langgannan. Saya sudah terlambat sekali dan tahu bakal tidak dimainkan. Dan pertandingan tinggal menyisakan 10 menit lagi. Yes... tidak main.

"Asik tak bayar lapangan. Bisa buat makan nih. He he he." pikir saya.

Untung tak bisa diraih malang ada di Jawa Timur. Ternyata masih di suruh main juga. APES!!

“Nang nggak ada kiper nih. Main sini,” teriak si Begenk temen saya.

“Iya juragan,” kata saya. He he he.

Saya memang selalu jadi kiper kalau main futsal. Teman-teman tak mempercayakan saya jadi penyerang. Bukan karena tidak jago atau tidak bisa mengecoh lawan, tapi saya ini terlalu hebat di bawah mistar. Inilah gaya saya main futsal:


Monyet jaga gawang

Setelah puas main futsal dengan bergaya monyet, lalu saya berfoto dengan sohib yang ulang tahun. Selamat ultah bro Adri.


Don Danang (kiri): Habis operasi kutil.

*****
HA HA HA ini postingan pertama gue yang bergaya feature. Terlalu kaku yah pake saya? Sebenernya sih bisa lebih panjang dari ini. Ntar malah teman-teman males baca kalo panjang.

Yang penting ada fotonya. Hueheheheh.

C Yaaaa

Label:

 

DON DANANG EGO BLOG©All Rights Reserved