Tontonlah

The Dark Knight sudah rilis. Jumat (18/7) superhero berlogo kampret ini resmi diputar di Indonesia. Rasanya guah gak bisa untuk tidak me-review film ini. Pasalnya inilah film yang udah guah tunggu dari Januari. Sebenernya banyak angle yang bagus untuk menceritakan film ini. karena guah udah dapet judul yang bagus maka gua persembahkan aja resensi berikut ini. Selamat Menikmati...

Ledger Glows in The Dark Knight



Judul: The Dark Knight
Sutradara: Christopher Nolan
Produser: Christopher Nolan, Charles Roven, Emma Thomas
Screenplay: Christopher Nolan, Jonathan Nolan
Pemain: Christian Bale, Michael Caine, Heath Ledger, Gary Oldman, Aaron Eckhart, Maggie Gyllenhaal, Morgan Freeman
Distributor: Warner Bross

The Dark Knight bisa dibilang gabungan 3 film Christopher Nolan sebelumnya. Ada trik menarik seperti The Prestige. Sedikit permainan plot layaknya Memento. Dan yang terakhir akting maksimal pemainnya seperti dalam Insomia.

Mungkin Anda bakal mengkerutkan dahi atau mengangguk-anggukan kepala saat film ini berakhir. Bisa juga Anda bakal bertanya dalam hati: Udah ending-nya gitu aja...? Tapi itu hal yang wajar buat Anda yang belum pernah menonton film Nolan sebelumnya (selain Batman Begins).

Sebenarnya banyak gimmick yang terjadi sebelum film ini rilis. "Tipu muslihat" yang paling besar adalah kematian Heath Ledger pada 22 Januari silam. Seketika, saat itu juga dunia perfilman jadi geger. Seakan-akan Hollywood kehilangan aktor berbakat yang tak tergantikan. Pria yang tutup usia pada angka 28 ini ditemukan overdosis. Ditenggarai ia tak bisa keluar dari karakter pasca memerankan The Joker. Well, apapun gimmick yang beredar sebelum film ini rilis, tetap saja The Dark Knight jadi most anticipating movie of the year.

Performa Ledgar top notch di film ber-budget 180 juta dollar AS ini. Ia melakoni musuh Si Jagoan Kelelawar yang paling klasik. Dalam The Dark Knight, The Joker digambarkan menjadi lebih gila, lebih psikopat, dan tak punya toleransi. The real clown killer yang bengis. Berbeda dengan The Joker yang diperankan Jack Nicholson dalam Batman (1989) karya Tim Burton.

Perhatikan suara The Joker. Jangan lepaskan pula telingga Anda pada suara tawanya. Saya baru pertama kali dengar suara tawa seperti itu. Sangat menggangu sekali tapi juga unik. Pas dengan karakter The Joker.

Untuk mendapatkan peran memukau dan suara seperti itu Ledger harus ekplorasi aktingnya sangat dalam. Saya sempat membaca kalau Ledger sempat mengisolasi dirinya di kamar hotel selama 1 bulan sebelum shooting dimulai. Untuk apa? Tak lain untuk mencari referensi yang pas buat perannya. Dari sekian banyak referensi yang ia punya, Ledger mendapatkan inspirasi dari basis The Sex Pistols: Sid Vicious dan Brandon Lee dalam film The Crow. Mungkin Gary Oldman (komisaris Gordon) yang pernah memerankan Sid dalam film Sid and Nancy bakal tersenyum dengan apa yang dilakuan Ledger. Dan Lee bakal mengundangnya minum anggur saat bertemu di alam lain. Dengan hasil seperti ini Ledger benar-benar menampar Nicholson dan Oldman dengan perannya sebagai The Joker.

Apakah nominasi Oscar bakal didapat Ledger? Tunggu saja tanggal mainnya. Masih banyak perdebatan untuk masalah yang satu ini.

Kekuatan Nolan dalam setiap filmnya terletak pada jalan cerita. Screenplay yang dilakukan bersama adiknya Jonathan Nolan menghasilkan plot yang menarik. Nolan bersaudara seperti menggabungkan cerita antara komik klasik Batman karya Bob Kane dengan komik The Dark Knight buatan Frank Miller. Sangat essensial sekali.

Sebagai penutup, saya coba mengambil tagline fim ini. Why so serious? Ya kenapa harus serius menonton film berdurasi 2,5 jam ini? Nimati saja. Tontonlah film ini malam hari 'cause this is tonight entertainment. Aha!! Danang Wibowo.

Udah segini aja. 4,5 bintang dari 5 untuk The Dark Knight. Mohon maaf kalo ada kekurangan. Let's put a smile on your face. ciao...